Lombok Timur, MediaMe.id – Sebanyak 16 tenaga Medis di Kabupaten Lombok Timur yang sebelumnya dilakukan repid tes dan hasilnya reaktif dan di Karantina, akhirnya bisa dipulangkan setelah melalui tes swab sebanyak dua kali negatif.
Dikonfirmasi MediaMe.id, Direktur RSUD Lombok Timur dr. Syarif Hidayatullah mengataka bahwa 16 orang time medis tersebut sudah menjalani karantina bersama beberapa keluarganya itu kondisinya dalam keadaan baik.
“Kendati demikian, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Covid-19, mereka baru bisa dipulangkan setelah dua kali hasil swabnya menunjukkan negatif,” papar dr. Syarif Hidayatullah, Sabtu (09/05).
Selain itu Dr Syarif menyampaikan bahwa saat ini jumlah pasien yang dirawat di RSUD Labuhan Haji sebanyak 22 orang, dimana 16 orang di antaranya adalah tenaga kesehatan dan sisanya adalah keluarga mereka.
“Sebenarnya, jumlah nakes hanya 16 orang, tapi karena anak dan orang tua mereka Rapid Testnya reaktif, maka mereka juga dirawat” terangnya.
dr. Syarif menyebutkan bahwa tenaga medis Covid-19 yang dirawat di RSUD Lombok Timur itu berasal dari 3 Puskesmas, yakni puskemas Kotaraja, Puskesmas Rarang dan Puskesmas Selong.
Sementara itu, kepala puskesmas kecamatan Selong, H. Sanurun yang juga menjadi salah satu PDP dipulangkan mengeluh bahwa masih banyak masyarakat yang keliru memahami makna rapid test Covid-19 dan menyamakannya dengan dengan Test Swab.
H. Sanurun meminta agar masyarakat tidak panik dan juga tidak takut dengan Rapid Test yang reaktif, karena itu bukanlah Test untuk membuktikan orang positif Covid-19 melainkan hanya metode screening awal untuk mendeteksi virus apa saja dalam tubuh kita.
“Saya berharap masyarakat mengerti bahwa reaktif Rapid Test bukanlah tanda orang terpapar Covid-19, rapid test adalah screening awal, ketika ada virus apa saja di tubuh kita, walaupun bukan virus Corona, maka hasilnya akan reaktif,” tutupnya. (ME.red)