Yanmu NW Praya Terapkan Good In English Santri Masa Depan

Lombok Tengah, MediaMe.id – Yanmu NW Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, terapkan good in english Santri masa depan.

Program ini merupakan metode pembelajaran ekstra kulikuler untuk meningkatkan minat Santri supaya mampu berbahasa Inggris.

“Program good in english ini bagaimana kelak memberi kemudahan pada masa depan para santri. Baik dalam dunia pekerjaan dan bermasyarakat, sehingga kelak bisa bermanfaat ketika mereka sudah lulus dari pondok pesantren.
Yanmu NW Praya, sebagai salah satu Pondok Pesantren yang membedakan Pondok Pesantren yang lain,” ungkap Pimpinan Ponpes Yanmu NW Praya, Dr. TGH. Zainal Arifin Munir, Lc.,M.Ag.

Ia menyampaikan, Ponpes YANMU NW Praya yang berdiri tahun 2000 ini memiliki banyak ragam pengembangan bakat atau ekstra kulikuler yang selalu berorientasi pada pendidikan Life skill.

“Perkembangan good in english ini cukup pesat, kurun waktu tiga bulan saja, para santri baru masuk di wajibkan berkomunikasi menggunakan bahasa inggris dengan baik,” tuturnya.

Bahkan lanjut TGH Munir, beberapa santri sudah banayak mengikuti lomba-lomba bahasa Inggris, baik tingkat Kabupaten, Provinsi bahkan Nasional.

“Dari lomba yang di ikuti, rata-rata muncul sebagai pemenang atau juara. Bisa di lihat dari banyaknya piagam penghargaan dan piala yang terpajang rapi di lemari kantor YANMU NW Praya,” ujar TGH Munir.

Menurut TGH Munir, prestasi Santri yang mampu berkomunikasi bahasa Inggris dan membawa nama baik Ponpes patut di apresiasi. Karena, ketika satri bisa berkomunikasi dengan bahasa inggris maka, akan memudahkannya ketika lulus nanti dan siap bersaing dengan sehat dalam meningkatkan karir baik dalam bidang Pendidikan, Usaha, Da’wah bahkan Politik.

“Bahasa Inggris di kalangan Yanmu NW Praya ini kami bungkus dengan metode yang berbeda. Santri baru, wajib mengikuti matrikulasi bahasa inggris atau biasa kami sebut dengan English Camp selama tiga bulan dari sejak pertama masuk pondok, Sehingga santri baru dalam jangka waktu tiga bulan mampu berkomukasi bahkan kami wajibkan berkomunikasi menggunakan bahasa inggris dengan santri-santri lainnya,” tegas TGH Munir.

Selain itu juga santri-santri banyak mengikuti lomba-lomba bahasa inggris seperti Specch, Story Telling, dan English Debate baik tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional. “Alhamdulillah dari setiap lomba-lomba yang di ikuti santri-santri kami bermunculan sebagai jura,” tutupnya (ME.red)