Daerah  

Dewan Loteng Sidak Proyek Jambatan Yang Amblas

Lombok Tengah, mediame.id – Komisi III DPRD Lombok Tengah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) terhadap proyek jembatan rangka baja yang menghubungkan Desa Kidang Kecamatan Praya Timur dan Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut.

Komisi III DPRD Loteng ini ingin mengetahui lebih detail penyebab rusaknya proyek yang menelan anggaran Rp 7 Miliar yang digelontorkan dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2023-2024.
Dari hasil sidak, para wakil rakyat ini menemukan adanya indikasi pengerjaan diduka tidak sesuai spack.

Selain itu, proyek jambatan tersebut sebenarnya sudah selesai tahap pengerjaan pada 9 Desember lalu. Namun karena belum tuntas sehingga diperpanjang 21 hari hingga akhir Desember mendatang.

Ketua Komisi III DPRD Kab. Loteng, Muhalip, menjelaskan maksud dan tujuannya turun langsung ingin memgetahui kondisi pembangunan jambatan tersebut. Dari hasil sidak, pihaknya menemukan fakta memang benar jambatan belum jadi dan sudah ada kerusakan yang disebabkan karena pengaruh air yang terlalu deras.

“Proyek jambatan ini sebenarnya deadline kontrak hingga 9 Desember dan ini sudah lebih dari masa kontrak. Tapi dari keterangan dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) ada adendum sehingga diperpanjang 21 hari kedepan sehingga pengerjaan akhir pada 31 Desember,” ungkap Muhalip, Rabu (11/12)

Pihaknya menegaskan kerusakan penopang jambatan tersebut diduga kuat karena pengerjaan tidak sesuai dengan spack. Bahkan pihaknya bersyukur jambatan tersebut rusak, karena hal ini mengungkap dugaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan dokumen. “Sekarang dengan kerusakan ini kita harapkan pihak pelaksana bekerja sesuai dengan dokumen yang ada,” tambahnya.

Politisi Partai Gerindra ini menegaskan lambannya pengerjaan jambatan ini juga karena truk crane yang digunakan untuk mengangkat baja hanya satu unit. Namun pihak pelaksana menjanjikan ada penambahan truk crane.

“Kami meminta kepada pihak pelaksana memanfaatkan waktu yang 21 hari perpanjangan ini untuk menyelesaikan proyek ini. Tapi harus dikerjakan sesuai dengan perencanaan,” katanya.

Sementara itu, Kabid Binamarga Dinas PUPR Lombok Tengah, Masardi Zulkarnaen menegaskan proyek jambatan tersebut menghabiskan anggaran Rp 7 miliar dan pengerjaan akan berakhir hingga akhir Desember mendatang. Pihaknya optimis pengerjaan proyek ini akan tuntas sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan karena pihak penyedia sudah sanggup menyelesaikan.

“Hambatan memang karena keterlambatan pengadaan rangka baja dari pabrik, mengingat yang memesan rangka baja ini tidak hanya di Lombok Tengah tapi se Indonesia, kerusakan ini juga karena faktor cuaca tapi ini hanya miring dan kita pastikan tetap aman,”jelasnya.

Ia menegaskan bahwa amblasnya jambatan tersebut karena truk crane yang membawa rangka baja ini cukup berat kemudian masuk ke lahan yang terjadi kelembaban akibat adanya hujan. Namun pihaknya memastikan bahwa proyek ini masih aman dan bisa tuntas sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

“Yang jelas kita sudah kasih perpanjangan waktu dan pihak rekanan juga akan lembur,” terangnya.

Sedangkan Kades Kidang, Tarnadi menjelaskan, jembatan Ngerapak ini adalah akses yang sangat didambakan oleh warganya sejak dulu, karena dengan adanya jembatan Ngerapak ini warga masyarakat bisa mengefisiensi waktu jika akan menyebrang ke wilayah Kecamatan Pujut. Dimana selama ini warga harus jalan memutar melalui Desa Marong baru bisa menuju ke wilayah Kecamatan Pujut.

“Jembatan ini masih belum difungsikan karena masih dalam proses pengerjaan, sehingga harapan besar bagi kami ada progres yang nampak terhadap pembangunan di akhir tahun ini,” tungkasnya.(ME.red)