Lombok Tengah, mediame.id – Kampus Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok mengirim 66 mahasiswa untuk praktek kerja nyata atau magang selama 6 bulan tanpa biaya di hotel bintang 5 group Lexis di Malaysia memiliki kapasitas 600 kamar, untuk periode Januari-Juni 2024. Hal ini makin membuktikan keseriusan menuju pariwisata kelas dunia.
“Proses seleksi magang kali ini cukup ketat. Jangan sampai setelah lolos sesampai di Malaysia ada masalah. Sehingga kita utamakan mahasiswa harus kuat attitude, baru bicara skill,” ungkap Direktur Poltekpar Lombok, Dr. Ali Muhtasom, Rabu 4 Oktober 2023, di Kantornya.
Menurut Dr Ali, kalau attitude mahasiswa tidak bagus, maka akan berdampak buruk terhadap nama baik Indonesia. Oleh karena itu, sangat di kedepankan attitude itu, baru syarat kedua yakni skill.
“Sebelum mereka Magang ke Malaysia. Alhamdulillah ada pra praktek kerja lapangan (PKL) di Novotel Hotel Kuta Lombok, saya beryukur penilaian dari pihak Novotel sangat baik,” tuturnya.
Dr. Ali Muhtasom menjelaskan, dari 66 orang mahasiswa tersebut, terdiri dari beberapa program studi (Prodi) seperti divisi kamar, seni kuliner dan tata hidang. Kedepan lanjut Dr Ali, sedang mencoba menggarap magang prodi perjalanan, karena saat melakukan monitoring, ada peluang bagaimana mahasiswa tidak hanya sekedar PKL saja melainkan ada peluang bisa bekerja.
“Mahasiswa yang magang diperbolehkan langsung bekerja di perusahaan tersebut ketika diminta. Namun proses akademik tetap berjalan meskipun Cuti, tentu mereka bayar SPP supaya tetap tercatat dalam sistem PDDikti,” katanya.
Dr. Ali menegaskan, mahasiswa yang magang ke Malaysia tidak dipungut biaya sepeser pun. Malah, mereka mendapatkan fasilitasi dari pihak perusahaan, dibiayai tiket pulang pergi, ada diberikan uang saku Rp 3,5 juta setiap bulan. Yang mereka bayar hanya pembuatan Paspor saja,” tegasnya.
Dr. Ali menambahkan, untuk keterbukaan terhadap mahasiswa. Pihak kampus menawarkan kepada semua mahasiswa, siapa yang berminat. Namun tetap mengacu ke kuota yang sudah ditetapkan pihak perusahaan dan sesuai kriteria melalui proses seleksi. Meskipun dalam seleksi, administrasi, kehadiran, nilai dan proses wawancara, kalaupun ada dengan catatan.
“Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kriteria ke Malaysia. Pihak Kampus menempatkan di beberapa daerah seperti di Bandung, Jakarta, Bali, Jogja dan Malang,” ungkapnya.
Magang ini lanjut Dr Ali, sudah ketiga kali karena adanya kerjasama MoU dengan perusahaan group Lexis. “Mereka yang magang diberikan sertifikat,” ujarnya.
Saat ini kata Dr. Ali, sedang menjajaki kerjasama dengan beberapa negara lain, dan sudah membangun koordinasi dengan BP2MI.
Dr. Ali berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk senantiasa menjaga kesehatan dan menjaga almamater kampus ketika sudah terjun untuk magang. (ME.red)