Lombok Tengah, mediame.id – Pengungkapan sejumlah kasus Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) oleh aparat penegak hukum mendapat sorotan.
Pasalnya penggungkapan tersebut dianggap lucu sebab dinilai jikalau ada korban saja baru bergerak.
Ketua SPN Loteng, Jeni Mamahid, mengatakan bahwa banyak beredar di media atas keberhasilan aparat mengungkap jaringan TPPO di NTB ini bagi kami aneh dan lucu.
“Kenapa saya bilang aneh dan lucu, pengungkapan ini semua karena sudah ada korban yang dianiaya, diperlakukan tidak senonoh artinya warga kita sudah ada di luar negeri dan melapor, kemudian aparat ditelusuri penyalurnya, ya.. pasti ketahuan,” ucapnya, Sabtu (17/6/2023).
Menurutnya, bahwa pihaknya akan respeck apabila pemerintah propinsi, daerah maupun stakeholder terkait yang menangani calon TKI diluar negeri ini mampu melakukan pencegahan bukan hanya sekedar sosialisasi namun upaya cegah dini yang lebih konfrehensif sebelum terjadi TPPO.
“Jangan hanya tingkat bawah saja yang harus bergerak tapi bagaimana langkah pencegahan ini dilakukan oleh semua stakeholder,” ungkapnya
Dikatakannya, bahwa kenapa diwilayah Jabodetabek bisa melakukan pencegahan, dengan sidak ke tempat-tempat yang diduga tempat penampungan CTKI dan ketika kedapatan dengan mudah memulangkan ke daerah tempat asal CPMI tersebut seperti NTB.
“Kenapa NTB sendri tidak mampu mencegahnya di pintu keluar, misalnya di Bandara,” ujarnya.
Padahal menurutnya di bandara ada BP2MI dan aparat keamanan tapi para CPMI ini lolos, kadang ada dalih dari aparat tidak bisa dicegah karena masih domestik.
“Itu alasannya, padahal nyata-nyata mereka akan ke Jakarta sebagai daerah transit yang kemudian ditampung disana, terkadang bergerombol, ada pengantarnya,” tegasnya.
“Jadi percuma kan mereka (aparat.red) ada di Bandara sementara calon PMI ini lewat dengan leluasanya,” sesalnya.
Karena itu mengajak semua pihak untuk serius memerangi para calo atau sponsor nakal tersebut.
“Mari kalau memang serius aparat penegak hukum dan pemerintah Propinsi ingin memberantas TPPO, SPN Loteng siap menjadi mitra dalam memerangi para calo atau sponsor nakal,” pungkasnya.(Me.red)