Mataram, MediaMe.id – Untuk meminimalisir peyebaran Virus Corona (Covid-19), Pemerintah Propinsi nusa Tenggara Barat dalam hal ini Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, SE.,M.Sc bersama Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah bersma Forkopimda NTB selesai menggelar rapat koordinasi dengan para Bupati/Walikota se-NTB dan Kepala OPD tingkat Provinsi NTB, Minggu (15/03/2020).
Gubernur NTB Doktor Zulkieflimansyah secara resmi mengeluarkan keputusan yang telah disetujui oleh para Bupati/Walikota dan seluruh peserta rapat diantaranya sebagai berikut :
1. Meliburkan seluruh siswa semua tingkatan selama 14 hari kecuali bagi siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional
2. Menutup sementara akses pintu masuk wisatawan di Tiga Gili di Kabupaten Lombok Utara selama 14 hari. Yaitu Gili Trawangan, Gili air dan Gili Meno termasuk sejumlah Gili yang dijadikan akses wisatawan luar negeri.
3. Pemerintah akan makin memperkuat dan memperketat pemeriksaan di Bandara dan Pelabuhan.
4. Menyiapkan fasilitas seperti cairan disinfektan atau handsanitaiser di fasilitasi umum, termasuk tempat ibadah.
5. Menghimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan di tempat keramaian.
6. Melarang seluruh pejabat dan ASN di lingkungan pemerintah provinsi NTB untuk tidak melakukan perjalanan dinas keluar daerah dan luar negeri.
7. Semua kabupaten/kota se-NTB sudah siap melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.
Selain itu Gubernur NTB menghimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan di tempat keramaian dan tetap menjaga kebugaran dengan berolah raga, konsumsi makanan sehat dan bergizi, dan banyak berdoa untuk keselamatan dan kedamaian daerah.
Dr Zul mengaku, sampai saat ini, situasi masih terkendali, kalaupun isu Covid-19 terus merebah, diharapkan masyarakat harus tetap tenang dan waspada.
“Semua Kabupaten/Kota se-NTB sudah siap melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona itu,” pungkasnya sembari menegaskan, yang penting, batasi penggunaan handphone terlebih untuk anak-anak, karena kelihatan sederhana, tapi ini penting agar tak mudah panik dan cemas akibat banyak informasi dan pendapat yang belum jelas asal dan validitasnya. (ME.1)