Tidak Persoalkan System Terbuka Atau Tertutup, Partai Buruh Loteng Fokus Perjuangkan Nasib Honorer

  • Share

Lombok Tengah, mediame.id – Mesin-mesin partai sudah mulai digerakkan saat ini pada masa tahapan pemilu 2024 ini. Meski, diketahui bersama masih belum jelasnya system pemilu 2024 yang akan dilaksanakan, apakah proporsional terbuka ataupun tertutup.

Untuk Partai Buruh di Lombok Tengah tidak mempersoalkan system proporsional terbuka atau tertutup. Yang lebih penting saat ini seluruh kadernya terus berjuang untuk kepentingan para buruh dan pekerja termasuk nasib honorer. Hal ini disampaikan Ketua Exco Partai Buruh Lombok Tengah Bung Jeni Mamahid di Sekretariatnya, Praya, Jum’at, 2 Juni 2023.

Jeni sapaan Ketua Exco Partai Buruh Lombok Tengah mengatakan Partai Buruh sampai saat ini terus bergerak menunjukkan jati dirinya dalam membersamai masyarakat dengan memperjuangkan sampai ke tingkat gressroot.

“Kami akan terus merebut kekuasaan dibawah, masyarakat pekerja, buruh dan para honorer yang sampai saat ini sangat perlu diperjuangkan,” ujar Jeni.

Bayangkan saja, jumlah tenaga honorer, kata Jeni, baik itu yang ada di pemerintah daerah maupun di kementerian masih banyak. Ada sekitar 13.846 orang di pemda Lombok Tengah. Dibawah Disdik sendiri sebelum pengangkatan P3K sebanyak 8.546 orang.

“Kami sudah perjuangkan hak BPJS Tenaga kerjanya sejumlah 2.526 orang dan masih belum mendapatkan sekitar 6.020 orang dan ini akan terus kami perjuangkan,” jelasnya.

Sementara lanjutnya, yang dibawah Kemenag Lombok Tengah sekitar 11.068 orang dan perlu diperjuangkan nasibnya pasca rekrutmen P3K yang tidak lulus, padahal banyak tenaga honorer seperti guru yang lama mengabdi.

“Saat ini, itulah yang menjadi titik sasaran kami, disamping penyelesaian-penyelesaian masyarakat dibawah,” tegas Jeni Mamahid.

Terakhir, Jeni menambahkan bahwa Perjuangan Partai Buruh adalah merebut kekuasaan dan membagikan kepada pemilik sejatinya.

“Tujuan akhir dari perjuangan kita adalah bagaimana bisa mendistribusikan kekuasaan, agar tidak ada lagi rakyat miskin di negara yang kaya nomor tujuh di dunia dengan memperjuangkan hak-hak jaminan sosial semesta sepanjang hayat,” pungkasnya.(ME.red)

 

  • Share