Pengasuhan Tanpa Kekerasan “Sebuah Ikhtiar”

Oleh : Aulia Hasanah Mahasiswa UIN Mataram Jurusan PIAUD

Mataram, MediaMe.Id – Anak adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan, maka sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang tua untuk mengasuh, mendidik, menyayangi dan melindungi anak-anaknya. Pengasuhan dalam keluarga merupakan hal pertama dan paling utama dilakukan. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika orang tua mengasuhnya dengan baik dan sesuai dengan tahap perkembangannya.

Orang tua berfikir bahwa dengan cara memukul, membentak adalah cara untuk mendisiplinkan anak agar anak tidak melakukan hal-hal yang kurang baik. Padahal mengasuh anak dengan kekerasan, akan membuat anak tertekan dan kurang percaya diri. Dalam mengasuh sebaiknya hindari pukulan dan hukuman, karena sangat berpengaruh pada perkembangan anak.

Sebagai orang tua harus lebih memperhatikan perkembangan anak, agar anak tumbuh sesuai dengan apa yang kita harapkan. Setiap anak memiliki karakterisrtik yang berbeda-beda sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, ajarilah anak sesuai tahap tumbuh kembangnya.

Setiap orang tua pasti ingin anak-anaknya menjadi orang yang baik dan sukses di masa depannya, namun banyak orang tua yang salah dalam mendidik atau mengasuh anak-anaknya yaitu dengan cara kekerasan agar anaknya menjadi disiplin, tetapi tidak banyak orang tua yang paham bahwa mendidik anak dengan pukualan, hukuman akan berakibat buruk atau kurang baik terhadap perkembangan anak.

“Melihat banyak sekali tindakan kekerasan yang terjadi pada anak di lingkungan sekitar kita, maka peran orang tua sangat penting dalam mengasuh dan mendidik anak, karena orang tua adalah tempat pertama kali anak belajar “. Menjadikan anak disiplin tidak harus menggunakan kekerasan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menumbuhkan rasa disiplin anak salah satunya dengan cara menerapkan pengasuhan positf.

“Pengasuhan positif adalah pengasuhan yang penuh rasa kasih sayang orang tua terhadap anaknya dan membangun komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak. Salah satu contoh pengasuhan positif adalah dengan membuat kesepakatan bersama dengan anggota keluarga untuk disepakati atau dipatuhi oleh setiap anggota keluarga, jika ada salah satu anggota yang melanggar maka akan mendapatkan sanksi.
Dengan kesepakatan tersebut menumbuhkan rasa disiplin terhadap anak, sehingga anak melakukan kegiatan sehari-harinya dengan baik dan teratur.

Menanamkan rasa disiplin pada anak sangat penting, karena dengan displin akan membentuk karakter, nilai moral dan prilaku anak. Serta ajari anak untuk lebih menghormati orang yang lebih tua.
Setiap orang tua memiliki pola asuh masing-masing yang menurutnya baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya, tetapi seperti yang kita lihat atau kita temukan di masyarakat kebanyakan orang tua memberikan pengasuhan terhadap anak dengan cara yang kurang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti memukul, menghukum, menganiaya bahkan ada orang tua yang sampai membunuh anaknya, gara-gara anaknya tidak mau mematuhi perintahnya.

Jadi, orang tua tidak membuat keputusan sendiri sesuai dengan keinginannya. Seharusnya orang tua lebih paham dengan akibat dari terlalu memaksakan apa yang menjadi kehendaknya tanpa memperdulikan hak-hak anak, karena setiap anak mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh orang tua.
Pengasuhan tanpa kekerasan, bukan berarti orang tua tidak boleh memberikan hukuman pada anak, akan tetapi dalam memberikan hukuman orang tua harus memikirkan apakah hukuman tersebut baik atau tidak bagi perkembangan anak. Sering kali para orang tua memberikan hukuman yang tidak sepantasnya diberikan kepada anak usia dini dan tanpa memikirkan dampak dalam jangka waktu yang cukup lama dari hukuman yang mereka berikan.

Maka dari itu berikanlah hukuman yang sewajarnya saja. Memarahi anak atas kesalahan yang mereka lakukan adalah hal yang wajar, namun kemarahan tersebut dapat diganti dengan memberikan pemahaman kepada anak, bahwa yang ia lakukan adalah salah.

“Dalam mendidik anak orang tua harus sedikit lebih tegas, dalam artian tegas bukan berarti keras, lebih tepatnya agar anak lebih segan ketika mau melakukan hal-hal yang kurang baik”.
Banyak anak yang tumbuh menjadi pribadi yang baik, karena sewaktu kecil mereka diasuh dengan penuh rasa kasih sayang dari orang tuanya. Orang tua juga harus menunjukan prilaku yang positif dan bisa dijadikan contoh untuk anak, karena anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jika, orang tuanya sendiri menunjukan hal-hal yang kurang baik? banagimana bisa kita mengharapkan anak akan tubuh dan menjadi pribadi yang baik, mandiri dan bertanggung jawab.
Maka tanamkanlah nilai-nilai kebaikan serta memberikan penjelasan yang mudah dipahami oleh anak. Prilaku positif yang ditanamkan pada anak, akan berpengaruh pada perkemangan sosial anak. Anak akan lebih menghargai teman-temannya dan sikap anak yang di asuh dengan kasih sayang akan berbeda dengan sikap anak yang di asuh dengan cara hukuman, pukulan, bentakan dll.

Belajarlah untuk menghargai anak, salah satunya dengan cara memberikan pujian kepada anak, meskipun hal yang mereka lakukan adalah hal kecil, dengan memberikan pujian anak akan merasa lebih dihargai dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri kepada anak.

Orang tua juga harus memberi kesempatan pada anak untuk mengeksplor dirinya serta mengembangkan minat dan bakatnya, dan orang tua juga tidak boleh memaksakan kehendaknya, bahwa anaknya harus menyukai apa yang orang tuanya sukai, karena anak memiliki keunikan masing-masing yang harus dikembangkan, tugas orang tua adalah mendukung dan memberikan motivasi kepada anak.
Mulai dari sekarang, untuk mengurangi tindak kekerasan pada anak marilah ubah cara pengasuhan kepada anak menjadi pengasuhan positif, pengasunhan dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang, serta lebih memperhatikan perkembangan anak dan menanamkan nilai-nilai positif agar anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang dewasa dan memiliki rasa percaya diri, sehingga mereka siap untuk mengahadapi atau menjalani kehidupan mereka di masa depan. (ME.Red)