Daerah  

Musorkab KONI Loteng Terancam Batal, 20 Cabor Tolak dan Minta Karateker Ketua

Lombok Tengah, MediaMe.Id. Kisruh yang terjadi menjelang Musorkab KONI Lombok Tengah yang menganulir 9 Cabor tidak layak menjadi peserta Musorkab KONI Lombok Tengah dinilai miris oleh berbagai kalangan. Pasalnya cabang olah raga (cabor) tersebut banyak menorehkan prestasi baik tingkat nasional maupun internasional.

Ketua Bidang Ketua Bidang Organisasi KONI Loteng, H.Lalu Arif Rahman Hakim, SE mengatakan kebijakan yang saat ini keluar dari panitia yang ditunjuk oleh Plt. Ketua KONI Loteng M. Samsul Qomar kinerjanya terkesan di politisir dan dinilai tidak sportif dengan memverifikasi beberapa cabor dengan alasan tidak memenuhi syarat legel standing.

“KONI itu hanya mengeluarkan rekomendasi saja sesuai dengan AD /ART, jika dalam jangka waktu 14 hari kemudian tidak di keluarkan maka Pemprov NTB akan mengeluarkan SK untuk Cabor tersebut. Berarti ini ranah Pemprov NTB bukan KONI,” ungkapnya dihadapan wartawan, Rabu 17 Maret 2021.

Lanjutnya, bahwa di KONI ini bukan mencari popularitas tetapi memberikan ruang bagi Cabor untuk berprestasi baik nasional maupun internasional supaya nama daerah Lombok Tengah lebih baik.

Dan saat ini, tambah Arif sekitar 20 cabor sudah ke KONI provinsi NTB untuk menyikapi dengan menyampaikan aspirasi menolak pelaksanaan Musorkab KONI Loteng yang sedang dalam proses saat ini. Selain itu ke-20 cabor tersebut meminta kepada KONI provinsi NTB untuk mengcarataker ketua KONI Loteng.

“Supaya tidak terjadi distorsi terkait hal jegal menjegal calon ketua yang akan maju di Musorkab KONI, maka sebaiknya semua cabor dapat diakomodir masuk dalam Musorkab. Apapun hasilnya kita terima secara lapang dada “fair play”, sportifitas harus kita junjung,” kata Arif.

Karena menurutnya, tujuan di bentuk Koni adalah untuk membangun olahraga. Dan di Lombok Tengah Cabang Olah raga (Cabor) yang berprestasi sebanyak 30 cabor. Untuk itu perlu diayomi semua.

Sementara itu salah satu Ketua Cabor Futsal, Adi Bagus Karya mengatakan, Koni itu dibentuk tujuannya untuk mendulang prestasi untuk Kabupaten Lombok Tengah. Untuk itu menurutnya Musorkab Koni yang akan diselenggarakan seharusnya menjunjung sportifitas.

“Apa mungkin karena panitia penjaringan yang ditunjuk oleh Plt. Ketua KONI Loteng notabene dari luar KONI sehingga terkadang kinerjanya tidak tahu mekanisme koni itu sendiri,” sindirnya.

“Jadi Musorkab yang saat ini sedang dalam proses kami nilai tidak layak, dan kami menolak musorkab yang akan dilaksanakan. 20 cabor saat ini menolak,” tegasnya.

Sementara Plt. Ketua KONI Loteng M. Samsul Qomar saat dikonfiemasi atas rencana 20 cabor yang menolak Musorkab memilih bungkam dan menyuruh untuk menghubungi panitia.

“Hubungi panitia saja,” tutupnya.(ME.red)