Perjalanan Muhamad Taisir Anak Buruh Tani dan Ternak Yang Lulus PNS Bikin Haru

  • Share

Lombok Tengah, MediaMe.id – Muhamad Taisir laki laki asal Jabon Desa Desa Menemeng, Kecamatan Pringgerata Kabupaten Lombok Tengah ini tidak pernah terfikir untuk lulus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Anak pertama dari pasangan Kamiyah dan saknah ini, tidak seperti keluarga pada umumnya yang berkecukupan, justru sebaliknya mereka serba kekurangan.

“Kehidupan kedua orang tua dimulai dari menjadi Buruh Tani bukan lagi Petani tapi Buruh. Yang sekedar untuk makan aja gak cukup apalagi berpikir utk bisa kuliah,” kata Taisir kepada MediaMe.id, Sabtu (30/10/2020).

Meski begitu, Taisir tetap semangat dan pantang nyerah, sejak kecil dia sudah terbiasa mencari tengkong ( jamur) utk memenuhi uang saku sekolah nya setiap hari. dia bertekad ingin merubah Haluan Hidupnya yang semula miskin dan terpinggirkan dan bercita-cita ingin membahagiakan kedua org tuanya dengan mengumpulkan semangat bersekolah tinggi melalui beasiswa.

Semangatnya untuk memperoleh pendidikan dimulai dari SDN Montong ara Sambil sekolah dia juga pengembala sapi, sapi yang dibelikan bapaknya kala itu.

“Saya banyak belajar tentang arti perjuangan hidup dan tidak malu mencari rumput dan Jamur Tengkong untuk mendapatkan uang bersekolah kala itu, hingga saya tamat SD dan melanjutkan ke jenjang berikutnya,” ungkapnya.

Diapun melanjutkan ke sekolah SMP 2 Kuripan dan di sana taisir juga dpt beasiswa miskin berprestasi dan SMAN 1 jonggat. Disana dia juga banyak dipertemukan dengan orang-orang yang sangat baik dan mau membantu. Di Bangku SMA. Bagi siapa saja yg Ranking 1 & 2 di kelasx Gratiss SPP selama 1 semester ( 6 bulan)

Usai tamat di SMAN 1 jonggat , keinginan untuk melanjutkan kuliah sangat besar, namun Taisir terkendala biaya kuliah.

“Sempat harapan saya pupus, darimana saya dapat uang untuk kuliah karena kan orang tua hanya Buruh petani dan saat itu mereka berdua sakit. Hingga akhirnya jalan Allah terbuka, saya mendapatkan beasiswa Bidik Misi di Universitas Mataram, satu-satunya kampus negeri dan program ini baru pertama kali diluncurkan Pemerintah ld thn 2010,” ungkapnya terharu.

Usai mendapat beasiswa, diapun bersungguh-sungguh menyelesaikan pendidikan dengan jurusan ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Mataram.

Usai kuliah dan menyandang status Sarjana, dia kemudian mendapat banyak tawaran untuk lanjut beasiswa S2. Tapi dia berpikir untuk mengabdi dulu Beberapa Tahun. Ingin bersosial masyarakat. Percuma sarjana kalau tidak bermanfaat untuk banyak Orang Pikirnya dengan nada Sedih.

“Saya benar-benar ingin mengabdi dan akhirnya saya bergabung di pemerintah Desa Menemeng.” melayani masyarakat dan saya juga menjadi penyelenggara pemilu tiga tahun terkahir untuk Pesta Demokrasi 5 Tahunan,” Pungkasnya.

Bagi Taisir, Allah SWT adalah yang utama dalam hidupnya hingga dia berhasil sampai saat ini. Tidak lupa doa orang tuanya yang tidak pernah putus berdoa untuk kesuksesannya dan dia selalu mengatakan bahwa saatnya kaum Dhuafa itu Bangkit.

“Alhamdulillah Allah SWT selalu mengabulkan doa saya dan orang tua saya juga selalu suport dan kemudian dia mendaftar lagi dan dinyatakan lulus menjadi PNS,” Jelasnya.(ME.red)

  • Share