Daerah  

Kades Barabali Keluhkan Pendistribusian Paket JPS Gemilang NTB Tak Satu Paket

Lombok Tengah, MediaMe.id – Carut marutnya pendataan dan pendistribusian Paket JPS Gemilang NTB membuat puluhan Desa penerima bantuan keluhkan pendistribusian paket sembako tersebut pasalnya, pendistribusiannya tak satu paket tetapi dicicil, tentu akan menggagu pelayanan untuk pengurusan bantuan lainnya dan bersumber dari instansi yang berbeda, hanya untuk menunggu kelengkapan bantuan Paket Jaring Pengaman Sosial, JPS Gemilang NTB ini.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, L. Ali Junaidi di ruang kerjanya, saat menunggu paket JPS yang belum lengkap, Kamis, (14/05/2020).

Selanjutnya Ali Junaidi mengatakan pihak desa tentu akan belepotan mengurus bantuan Paket JPS ini, karena datangnya satu persatu dari paket yang dijanjikan.

“Jumlah bantuan yang di gelontorkan untuk tiap desa ada 6 jenis bantuan diantaranya dari Kabupaten, JPS Bersatu, Blt, PKH dll, sehingga pihak desa keluhkan mekanisme pendistribusian yang tidak profesional karena lain jenis lain yang datang mengantar seperti tidak ada koordinasi, serta jarak pengirimannya lama,” kesalnya.

Selanjutnya Kades Barabali ini menyampaikan dari penerima awal untuk paket JPS NTB Gemilang untuk Desa Barabali berjumlah 83 orang, tetapi kemudian terjadi perubahan jumlah penerima menjadi 113 berdasarkan jumlah data Dpt Desa Barabali.

“Jenis bantuan yang diberikan di JPS NTB Gemilang ini seperti beras 10 Kg, telur, 20 Butir, Minyak Goreng 1 liter, Produk Olah Ikan, masker non medis, 3 Lembar, Susu Kedelai /Serba Jahe (100 G), Sabun Cair /Batang, Minyak Kayu Putih, Teh Daun Kelor,” terangnya.

Untuk Desa Barabali menurutnya baru menerima batuan untuk tahap pertama dan sekarang sudah menyusul bantuan tahap kedua.

“Untuk kelanjutan tahap kedua akan dilanjutkan mulai tanggal 15-05-2020 mendatang, dan untuk pengiriman selanjutnya pihak Desa Barabali mengantarkan ke rumah penerima bantuan untuk menghindari kerumunan dan resiko lainnya seperti konflik interest,” pungkasnya.(ME.1)