Dies Natalis ke 7 Poltekpar Lombok menuju kampus vokasi berstandar Internasional

  • Share

Lombok Tengah, mediame.id– Tidak terasa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok merupakan salah satu kampus perguruan tinggi pariwisata di bawah naungan Kemenparekraf/Baparekraf telah memasuki usia yang ke-7 tahun. Diusia ini tentu masih sangat muda ini Poltekpar Lombok mengusung tema ketujuh ini, Poltekpar Lombok mengusung tema “The Joy of Reminiscing Lane” atau kegembiraan mengingat jalur menuju kampus vokasi berstandar internasional.

“Tema itu mencerminkan kegembiraan dalam mengenang masa lalu, mengingat kenangan indah dan pencapaian yang telah dicapai selama perjalanan panjang yang telah dilalui oleh Poltekpar Lombok. Selain itu, tema ini juga dapat membangkitkan semangat dan kebanggaan pada mahasiswa dan civitas akademika untuk terus berkontribusi dan meraih prestasi di masa yang akan datang,” ungkap Direktur Poltekpar Lombok, Herry Rachmat Widjaja, saat sidang terbuka Senat Akademik, Selasa 9 Mei 2023, di ruang Amphi Teater.

Dipaparkan Herry, untuk memeriahkan Dies Natalis Poltekpar Lombok yang ketujuh, dirangkaikan berbagai kegiatan melibatkan lebih dari 300 mahasiswa internal dan sebanyak 150 peserta eksternal. Dies Natalis pada tahun ini, melombakan 16 cabang lomba yang dijalankan oleh Senat Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa serta UKM yang terdiri dari 24 rangkaian kegiatan selama 7 hari, mulai tanggal 2 s.d 9 Mei 2023.

Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa perwakilan asosiasi pariwisata dan perhotelan yang di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kondisi yang telah dialami Poltekpar Lombok selama setahun ini tentu cukup luar biasa, namun pencapain ini tidak bisa lepas dari dukungan seluruh civitas akademika Poltekpar Lombok, baik mahasiswa, staff, pegawai, dan dosen yang senantiasa bekerjasama dalam membangun kampus tercinta, Poltekpar Lombok. Sebagai perguruan tinggi yang melaksanakan tridarma perguruan tinggi, Poltekpar Lombok tentu harus melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.

Disamping itu, Poltekpar Lombok juga memiliki tujuh indikator kinerja utama yang menjadi target untuk dicapai setiap tahunnya. Tahun 2022 Poltekpar Lombok yakni waktu tunggu maksimal lulusan Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata untuk terserap di sektor pariwisata adalah 5,24 bulan atau hanya mencapai 96 persen. Tentu ini belum mencapai target yang ditentukan yakni lama 5 bulan, Sehingga pada tahun ini, Poltekpar Lombok akan terus melakukan percepatan agar indikator 1 pada pada tahun 2023 dapat tercapai.

Indikator kedua yakni rasio penelitian kepariwisataan yang dimanfaatkan terhadap total penelitian yang dihasilkanndengan target 80 persen telah dicapai Poltekpar Lombok. Bahkan melebih target hingga mencapai 125 persen. Ketiga yaitu rasio pengabdian kepada masyarakat yang dimanfaatkan terhadap total pengabdian yang dihasilkan dengan target sebesar 70 persen juga mampu melebihi target capain dengan realisasi sebanyak 143 persen.

Keempat, rasio lulusan (output) terhadap mahasiswa baru (input) dengan target 95 persen hanya tercapai 85 persen. Hal ini menjadi salah satu perhatian penting bagi Poltekpar Lombok agar dapat menjaga stabilitas jumlah mahasiswa agar seluruh mahasiswa yang diterima dapat menyelesaikan studinya di Poltekpar Lombok.
Indikator Kelima, jumlah mahasiswa pendidikan vokasi Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata yang tersertifikasi kompetensi sesuai skemakualifikasi dengan target 212 mahasiswa telah mencapai dan melebihi target dengan realisasi sebanyak 233 yang telah tersertifikasi.

Keenam, yakni jumlah program studi di Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata yang terakreditasi Baik Sekali dengan target 2 program studi, dapat terealisasi 1 program studi. Target ini belum tercapai pada tahun 2022, namun pada tahun ini telah dilakukan proses reakreditasi bagi tiga program studi yang ada di Poltekpar Lombok yakni Prodi Usaha Perjalanan Wisata, Prodi Divisi Kamar, dan Prodi Seni Kuliner.

Ketujuh, yaitu rasio kerjasama yang ditindaklanjuti terhadap total kerjasama yang disepakati dengan target 79 persen telah tercapai dan melebih target dengan realisasi capaian hingga 124 persen.

“Berdasarkan capaian tujuh indikator itu, Poltekpar Lombok pada tahun 2022, ada tiga yang belum tercapai dengan optimal. Tentu ini menjadi perhatian penting bagi kami untuk berupaya agar dapat mencapai target tersebut. Lebih lanjut, pada tahun 2023, terdapat beberapa target IKU yang mengalami peningkatan capaian target,” janjinya.

Di samping upaya mencapai target indikator pada tahun 2023 ini, ada beberapa kegiatan dan capaian yang telah dilaksanakan oleh Poltekpar Lombok selama satu tahun belakangan ini. Kegiatan ini merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target indikator Poltekpar Lombok dan mewujudkan visi Poltekpar Lombok sebagai institusi pendidikan tinggikepariwisataan di bidang vokasi yang berstandar internasional dan berkepribadian Indonesia.

Untuk mendukung akselerasi percepatan serapan alumni lanjut Herry, Poltekpar Lombok telah melaksanakan Career Expo dan juga membentuk IKA Alumni Poltekpar Lombok dan mengadakan berbagai pelatihan-pelatihan khusus untuk mempersiapkan calon alumni Poltekpar Lombok sebelum memasuki dunia usaha dan dunia industri.

Kegiatan penelitian agar termanfaatkan, Poltekpar Lombok mendorong agar penelitian yang dilakukan adalah penelitian terapan. Selain itu, Poltekpar Lombok juga menerapkan proses penelitian dengan skema kompetisi dan juga menggunakan sistem kontrak, sehingga proses penelitian dapat dilaksanakan secara optimal dan termanfaatkan.

Pada tahun 2022, Poltekpar Lombok telah melaksanakan 17 penelitian yang terdiri dari 11 penelitian individu, 4 penelitian kelompok, dan 2 penelitian institusi. Sedangkan pada tahun ini, sedang dilaksanakan 13 penelitian individu kategori satu (terdiri dari 1 peneliti) dan 6 penelitian individu kategori dua (terdiri dari 2 peneliti), terdapat 4 penelitian kelompok, dan 1 penelitian institusi.

Adapun penelitian institusi yang sedang berlangsung tahun ini berfokus pada salah satu wilayah destinasi pariwisata prioritas Kemenparekraf/Baparekraf yang juga ditetapkan sebagai jangkauan wilayah kerja Poltekpar Lombok yakni Morotai di Provinsi Maluku Utara.

Mengenai dukungan pada pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, Poltekpar Lombok secara melakukan dukungan di berbagai wilayah khususnya di wilayah NTB. Untuk mendukung tercapainya pengabdian kepada masyarakat yang juga merupakan indikator ketiga, pada tahun 2022, Poltekpar Lombok melakukan 2 skema pengabdian yaitu pengabdian kelompok dan Bimbingan Teknis kepada masyarakat.

Skema pertama, Poltekpar Lombok telah melakukan 4 pengabdian kelompok yaitu ke Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Barat dengan jumlah total sasaran sebanyak 160 orang atau 40 orang masing-masing pengabdian. Sedangkan untuk skema kedua, Poltekpar Lombok telah melakukan 14 Pengabdian dengan total sasaran sebanyak 662 orang. Tahun 2023 ini, Poltekpar Lombok meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menjangkau 10 wilayah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tentu dengan bertambahnya wilayah ini, diharapkan pula dapat memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat. Khususnya bagi pengelola desa wisata dan para pemangku kepentingan terkait. Selain itu, Poltekpar Lombok juga ikut mendukung berbagai kegiatan yang melibatkan berbagai stakeholder baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Beberapa diantaranya yakni dukungan pada kegiatan MXGP, WSBK, Putra Putri Pariwisata NTB, Diklat Pariwisata Dasar, dan kegiatan lainnya.

Herry menambahkan, pada tahun ini Poltekpar Lombok berhasil memperoleh akreditasi perguruan tinggi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan peringkat “Baik Sekali”. Hal ini tentu menjadi bukti bahwa institusi kita yang Terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT. Namun, tentu saja Poltekpar Lombok belum puas dan akan terus melakukan inovasi untuk meraih predikat yang lebih tinggi baik secara nasional maupun internasional.

Untuk mencapai indikator tahun 2023, Poltekpar Lombok kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas dengan tetap berpedoman pada moto Gercep, Geber dan Gaspol. Untuk mencapai seluruh IKU tersebut, dibutuhkan optimalisasi seluruh sumber daya yang tersedia dengan tetap berkonsentrasi pada isu-isu yang muncul di dunia usaha dan dunia industri pariwisata. Termasuk dengan kerja sama hexa helix yang perlu terus dipererat dengan prinsip mutual benefit.

Sementara itu, Asisten II Setda NTB, dokter Nurhandini Eka Dewi berharap semoga Kampus Poltekpar Lombok menjadi lembaga vokasi go internasional.

“Namun perlu kami tahu juga, berapa jumlah lulusan Poltekpar Lombok yang sudah berkarya tingkat Global. Karena Poltekpar Lombok sangat membantu berkembangnya KEK Mandalika,” ujarnya.

Tidak hanya itu, saat ini di NTB, ada 7 desa penyangga di suport penuh dana pengembangan pariwisata oleh KemenInves. Oleh karena itu tidak ingin daerah NTB indah tapi pengunjung tidak nyaman. “Keinginan Gubernur, generasi muda NTB bisa berkiprah di mancanegara,” tegasnya.

Disatu sisi, Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyana juga berterimakasih kepada para dosen yang bekerja keras majukan Kampus, begitu juga para pelaku industri pariwisata, tanpa keberadaan tdk mungkin kampus be berjalan sendiri,” tutupnya. (ME.red)

 

  • Share