Tambah 17 Kasus, Total NTB Positif Covid-19, 250 Kasus, 36 Kasus Sembuh

  • Share

Mataram, MediaMe.id – Trand kenaikan terpapar Covid-19 terus meningkat di NTB, terutama 3 Kabupaten dan 1 Kota dari 10 Kabupaten dan Kota di NTB seperti Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat dan Dompu, disebabkan kurangnya kesadaran mematuhi imbauan pemerintah, terang Ketua Gugus Harian Tugas Covid-19 NTB, Drs. HL. Gita Ariadi, Sabtu (02/05/2020).

Selanjutnya Gita menerangkan tambahan kasus Positif Covid-19 berjumlah 17 Kasus tersebut dengan prosedur sebagai berikut,
telah diperiksa di Laboratorium RSUD Provinsi NTB dan Laboratorium Genetik Sumbawa Technopark sebanyak 148 sampel swab dengan hasil 119 sampel negatif, 9 (sembilan) sampel positif ulangan, dan 17 sampel kasus baru positif Covid-19. Kasus baru positif tersebut, yakni,

• Pasien nomor 234, an. An. MB, laki-laki, usia 3 bulan, penduduk Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah
terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 106 dan nomor 181. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 235, an. An. ZZM, perempuan, usia 6 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 106 dan nomor 181. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 236, an. Tn. D, laki-laki, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 147 dan nomor 162. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 237, an. Ny. N, perempuan, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Kebon Sari,
Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah
terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 147 dan nomor 162. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 238, an. An. DAK, laki-laki, usia 15 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 73. Saat ini menjalani karantina dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 239, an. Ny. NA, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 73. Saat ini menjalani karantina dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 240, an. Ny. DR, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 73. Saat ini menjalani karantina dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 241, an. Ny. R, perempuan, usia 57 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong,
Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 73. Saat ini menjalani karantina dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 242, an. Ny. RM, perempuan, usia 22 tahun, penduduk Kelurahan Turida,
Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah
terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 171. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 243, an. Tn. ATA, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 171. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 244, an. Ny. M, perempuan, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Turida,
Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah
terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 171. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 245, an. Tn. A, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Kelurahan Kandai I, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 246, an. Tn. A, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Desa Nusa Jaya, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 247, an. Tn. J, laki-laki, usia 34 tahun, penduduk Desa Keramat, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 248, an. Tn. M, laki-laki, usia 54 tahun, penduduk Desa Keramat, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 249, an. Tn. H, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Desa Nowa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

• Pasien nomor 250, an. Tn. M, laki-laki, usia 57 tahun, penduduk Desa Matua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

2. Selain adanya kasus baru, hari ini juga terdapat 4 (empat) orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, yaitu :

• Pasien nomor 23, an. Ny. MP, perempuan, usia 51 tahun, penduduk Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

• Pasien nomor 103, an. Ny. RM, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

• Pasien nomor 106, an. Tn. MZ, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

• Pasien nomor 227, an. Tn. I, laki-laki, usia 62 tahun, penduduk Plembak, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

Dengan adanya tambahan 17 kasus baru terkonfirmasi positif, 4 (empat) tambahan sembuh dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini (2/5/2020) sebanyak 250 orang, dengan perincian 36 orang sudah sembuh, 4 (empat) meninggal
dunia, serta 210 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Gita menambahkan untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

“Berdasarkan trend perkembangan kasus Covid-19, terlihat bahwa kasus positif terbanyak terjadi di Kota Mataram, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Lombok Barat,” jelaanya.

Selain itu, dari hasil pemantauan, kasus baru dari klaster-klaster yang sudah dipetakan serta status dibeberapa daerah sebagai tansmisi lokal, perkembangan peningkatan ini juga terjadi karena masyarakat sebagai garda terdepan belum semuanya kompak dan bersatu untuk disiplin memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat. Kerumunan masyarakat masih terpantau dibeberapa tempat, seperti pasar tradisional, di beberapa ruas jalan dan tempat ibadah.

Perlu adanya penertiban oleh pemerintah daerah setempat berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri serta unsur keamanan terkait lainnya.

“Kerja sama pemerintah bersama masyarakat menjadi faktor paling
penting untuk memutus mata rantai wabah ini. Masalah Covid-19 hanya bisa dicegah dengan sikap
kepatuhan dan disiplin dari kita semua,” tutupnya.(ME.1)

  • Share