Daerah  

Cegah Covid-19, Pemkab Loteng Gelar Istighosah dan Sambut Bulan Ramadhan secara Live Streaming

Lombok Tengah, MediaMe.id – Ditengah merebaknya Wabah Covid-19 di Lombok Tengah dan menyambut Bulan Suci Ramadhan, Pemkab Loteng bersama para tokoh agama dan pimpinan OPD menggelar istighosah secara live Streiming di Ruang Kerja Wakil Bupati Lombok Tengah, HL. Pathul Bahri, Kamis (23/04/2020).

Hadir dalam acara istighasah ini, Wabup Loteng HL. Fathul Bahri, S.IP, Asisten III Sekda Loteng, Drs. HL. Idham Khalik, Ketua MUI Loteng, TGH. Drs. Minggre Hami, TGH. Abdurrahman Athar, TGH. Ahmad Tantawi, MA, Ketua Dewan Masjid Indonesia Loteng, H. Lendek Jayadi serta para OPD dan Camat di masing- masing Dinas dan Kantor.

Wakil Bupati Lombok Tengah, HL. Fathul Bahri, dalam sambutannya menyampaikan, saat ini masih dalam suasana ikhtiar bersama, untuk bisa keluar dari ancaman virus covid-19, yang kian hari semakin bertambah penyebaranya, sehingga solidaritas dan soliditas semua elemen masyarakat untuk menjalankan seluruh himbauan, edaran, maklumat baik dari pemerintah maupun dari alim ulama, tuan guru dan tokoh-tokoh masyarakat.

“Kami sangat sadari bahwa upaya pengetatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam ikhtiar mencegah penyebaran covid-19, baik berupa pembatasan pelaksanaan ibadah di tempat-tempat ibadah, pembatasan kegiatan ekonomi, kegiatan sosial, dan kegiatan-kegiatan lainnya, sangat berdampak bagi masyarakat. namun itu semua harus kita lakukan untuk kemaslahatan yang lebih besar, di samping pemerintah akan terus berikhtiar untuk meminimalisir dampak-dampak yang ditimbulkan dengan adanya pengetatan-pengetatan tersebut,” terangnya.

Lebih Jauh Orang Nomer 2 Lingkup Kabupaten Lombok Tengah, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga besar Lombok Tengah untuk tidak memberikan stigma buruk kepada keluarga baik yang berstatus sebagai pelaku perjalanan tanpa gejala (PPTG), orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), maupun terhadap pasien positif, mereka tidak pernah berharap demikian untuk tidak dikucilkan.

“Kta berikan dukungan moril agar mereka semua bisa sembuh dan negatif dari virus covid-19,” pintanya.

Maka dalam upaya memudahkan pemerintah untuk melakukan proses penyembuhan atau pemulihan, pemerintah mengambil kebijakan membuat lokasi karantina terpusat di masing-masing kecamatan. Namun belakangan muncul penolakan karena pemahaman segelintir masyarakat yang belum tepat.

“Kita tegaskan bahwa virus ini tidak kemana-mana. kitalah yang kemana-mana yang menjadikan virus ini tersebar. maka supaya tidak berpotensi kemana-mana, kita pusatkan lokasi karantina. warga sekitar jangan khawatir. keluarga kita yang dikarantina akan tetap berada di lokasi karantina, tidak keluyuran. jadi warga tidak perlu khawatir untuk terpapar virus tersebut,” jelasnya.

Pathul mengingatkan bahwa dalam wabah corona ini jangan sampai membunuh rasa kemanusiaan dan ketakutan yang berlebihan serta melunturkan nilai-nilai sosial di masyarakat.

“Mari kita dukung upaya pemerintah untuk menyembuhkan keluarga kita melalui karantina terpusat di masing-masing kecamatan tersebut jangan ada lagi penolakan keberadaan rumah karantina yang disiapkan di tiap kecamatan,” imbuhnya.

Selain itu Pathul mengajak semua elemen masyarakat untuk bermunajat, memohon pertolongan Allah agar diberikan kekuatan, kesehatan, dan kemudahan untuk keluar dari ancaman wabah corona.

“Semoga dengan masuknya bulan suci ramadhan 1441 hijriah, virus covid-19 juga segera berlalu. kita dapat menjalankan ibadah bulan suci Ramadhan dengan khusuk dan khidmad,” tutupnya.(ME.1)